Bupati Instruksikan Putus Kontrak Proyek Molor

ciamiszone.com :

CIAMIS,- Bupati Ciamis, H. Engkon Komara menginstruksikan agar memutus kontrak kepada rekanan yang mengerjakan proyeknya tidak tepat waktu dengan alasan tidak jelas.

Hal itu diungkapkan Bupati menyusul masih banyaknya proyek tahun 2012 yang belum selesai hingga awal Januari 2013 ini, sehingga perlu adanya ketegasan kepada sejumlah rekanan yang “membandel”.

“Sudah saya instruksikan agar segera memutus kontrak kepada rekanan yang tidak selesai mengerjakan proyeknya hingga meloncat ke tahun 2013 ini. Tidak dipungkiri saya lihat sendiri pada awal 2013 masih ada proyek yang masih dikerjakan,” kata Bupati kepada ciamiszone, Jum’at (04/01/13).

Dijelaskannya, kepada rekanan yang diputuskontrak tersebut akan dibayar sesuai volume pekerjaan, dan sisanya akan dilelang ulang. Terutama pekerjaan yang volumenya masoih dibawah 50 persen dan tanpa alas an yang jelas.

Diakui Bupati, memang untuk pengerjaan proyek tahun 2012 ini banyak kendala diantaranya waktu yang mepet ke akhir tahun, ditambah lagi cuaca tidka bersahabat dengan pekerjaan, terutama konstruksi.

“Sekarang musim hujan sehingga sangat memngganggu terhadap pekerjaan proyek di lapangan dan itu beralasan,” katanya.

Sementara menyinggung pekerjaan sejumlah rehab dan pembangunan ruang kelas yang secara swakelola, Bupati hanya menginstruksikan agar dinas terkait segera memberikan teguran terhadap Kepala Sekolah dan komitenya.

“Sulit bagi pembangunan swakelola karena dananya juga sudah langsung ke rekening kepala sekolah, sehingga itu tanggungjawab kepala sekolah dan komite masing-masing,” katanya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Ciamis, H. Tatang, S. Ag, M.Pd mengakui, jauh sebelumnya pihaknya sudah menegur dan memberikan peringatan kepada sejumlah rekanan agar segera menyelesaikan pekerjaannya sebelum 2012 berakhir.

“Kami sudah laporkan kepada Pak Bupati prosentase pekerjaan di lingkup Dinas Pendidikan, beliau tegas dan menginstruksikan agar rekanan yang ‘membandel’ dan tidak jelas alasannya segara diputus kontrak,” katanya.

Diakui H. Tatang, pihaknya sudah memutus kontrak dengan salah satu rekanan yang volume pekerjaannya baru 35 persen, sehingga sisanya akan segera dilelangkan.

“Hanya satu rekanan yang kami putus kontraknya, yang lainnya meskipun belum tuntas 100 prosen tapi masih bisa dipertanggungjawabkan dan kini sedang dikerjakan dalam tahap fhinishing. Sementara untuk swakola yang belum tuntas kami memberikan surat teguran kepada sekolah,” katanya. (Cz-01)*


Post a Comment

0 Comments