Cawagub Jabar, Teten Masduki didampingi moderator Aep Saepulloh saat diskusi Transfaransi Pengelolaan Anggaran Menuju Pemerintahan Bersih di Arinda Grand Hotel, Jum’at (07/12/12) **
|
ciamiszone.com :
CAMIS,- Dalam ajang Pilkada Gubernur Jabar, pasangan Rikeu Diyah Pitaloka dan Teten Masduki (Paten) kalah start untuk sosialisasi kepada masyarakat Jawa Barat dibanding incumbent karena pihaknya tidak mempunyai alat atau sarana untuk memanfaatkan program pemerintah.
Demikian diungkapkan Calon Wakil Gubernur Jabar dari pasangan “Paten”, Teten Masduki beberapa saat setelah Diskusi Bareng Teten dengan tema “Transfaransi Pengelolaan Anggaran Menuju Pemerintahan Bersih” di Aula Arinda Grand Hotel Ciamis, Jum’at (07/12/12).
Acara yang digelar oleh Relawan Paten Kab. Ciamis itu dihadiri sejumlah elemen mulai dari mahasiswa, aktivis seni, budayawan, LSM dan pencinta lingkungan yang menitik beratkan kepada jalannya program-program pemerintah tanpa ada usur korupsi, sehingga good goverment di pemerintahan akan berjalan dengan baik sesuai harapan.
Namun untuk mewujudkan good goverment itu, aktivis Indonesian Corruption Wacth perlu andil langsung ikut memimpin Jawa Barat dengan tampilnya menjadi salah satu pasangan dalam Pilgub Jabar 2014-2018 yang akan digelar Februari 2013.
Diakui Teten, dirinya merupakan salah satu calon yang modal materinya paling kecil dibanding dengan pasangan calon lainnya.
“Saya mungkin calon yang bermodal cekak dibanding calon-calon lainnya, sehingga saya tidak mengandal;kan kekuatan uang tapi saya mengandalkan kekuatan relasi melalui jejaring aktivis social di Jabar,” katanya.
Meskipun Teten merasakan pihaknya kalah start dalam sosialisasi tapi dirinya yakin masyarakat Jabar bisa cerdik dan dan cerdas dalam menentukan pilihannya dalam ajang Pilgub mendatang, sehingga pasangan “Paten” akan mampu menang.
“Jika dibandingkan dengan incumbent dalam sosialisasi kepada masyarakat kami memang kalah start, karena mereka bisa memanfaatkan program-program pemerintah dengan memasang gambar-gambar mereka melalui iklan disejumlah media, baik baligo, media cetak atau pun elektronik, sehingga masyarakat akan lebih kenal dengan sosok incumbent karena iklan layanan masyarakat yang tentunya didanai oleh uang rakyat,” kata Teten seraya menambahkan, iklan tersbeut bisa saja dikatagorikan kampanye terselubung. (cZ-01)*
0 Comments